Resensi Novel : "Finally, The Netherlands"

Book Review
Judul : Finally The Netherlands
Penerbit : Bhuana Sastra
Penulis : Fitria Sawardi & Irham Aladist  
 Review
Judul : Finally The Netherlands
Penerbit : Bhuana Sastra
Penulis : Fitria Sawardi & Irham Aladist  

Beberapa bulan lalu, kawan saya yang kebetulan penulis mengirimkan flyer informasi mengenai buku yang baru saja terbit. Kaget? Iya. Kaget dalam artian akhirnya kerja kerasnya terbayarkan. Sekaligus kagum atas karyanya. Hebatnya, bukunya terpampang nyata di salah satu Toko Buku terkemuka negeri ini, Gramedia. Sungguh tidak mudah bisa bersanding dengan buku-buku lainnya. Apalagi, saya dengar bahwa buku ini sudah masuk salah satu yang paling direkomendasikan. Wow! Amazing.

Karena penasaran, saya pergi ke toko buku di Bandung. Ketika saya mencarinya, sayang sekali, bukunya ternyata sudah habis. Finally, saya menemukan buku tersebut ketika jalan-jalan di Gramedia Paris Van Java ketika akan balik kampung. Alhamdulillah. I got it!  

Dalam tulisan ini, saya ingin sedikit memberikan review mengenai novel ini. 

Buku ini bercerita mengenai seorang pemuda yang dengan gigih yang  berupaya untuk merealisasikan mimpinya yakni kuliah di luar negeri. 

Buku yang berjudul Finally, The Netherlands ini cocok sekali dibaca oleh kalangan siapa saja, khususnya bagi yang sedang berjuang untuk belajar di tempat yang didambakan. 
Belajar di negara lain bisa menjadi dambaan dan impian banyak orang. Kualitas yang lebih baik, fasilitas pendidikan yang komplet dan budaya yang berbeda membuat belajar di luar negeri membawa kesan tersendiri. Sang penulis rupanya berupaya untuk menghadirkan cerita yang sangat natural dan emosional. Seolah-olah kita ikut dalam cerita itu, menurut saya begitu.  Hehe

Diawali dengan perjuangan untuk memperbaiki bahasa Inggris, yang menurut banyak kalangan sebagai the most important thing ketika akan belajar di negeri orang, penulis menghadirkan segala cara dan upaya untuk mendapatkan nilai terbaik dalam tes Bahasa, TOEFL dan IELTS sebagai syarat untuk mendaftar beasiswa.Dengan adanya penguasaan bahasa yang mumpuni, diharapkan mampu beradaptasi dan tentunya berkomunikasi ketika pembelajaran. 

Kerja Keras, Kerja Keras, Kerja Keras dan Ikhlas

Novel ini mengajarkan pembaca akan kerja keras dan ikhlas. Kerja keras dalam hal ini diwujudkan dengan upaya sang tokoh utama untuk terus dan terus mencoba melamar beasiswa. Mulai dari Tes TOEFL hingga berbagai beasiswa. Yang saya suka dalam bagian ini adalah respon si aktor utama ketika menerima pos-el dari pihak sponsor. Berbagai macam surat penolakan dan ucapan terima kasih membuatnya semakin kecewa dan hampir putus asa. Tetapi, sikap tersebut tidak tunjukkan lama-lama dalam cerita ini. Sang tokoh utama berusaha untuk tegar dan move on. He could be sad,  but he might not give up.  

Ikhlas dalam hal ini ditunjukkan dalam bentuk upayanya terus belajar dari kegagalan demi kegagalan. Selalu ada hikmah dibalik penolakan tersebut. Di saat yang sama, pembaca dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus siap diterima dan siap kalah. 

Meskipun ini tidak mudah, tetapi kita bisa belajar sedikit demi sedikit dengan tetap mensyukuri atas apa yang terjadi. 
Dzaki, sang tokoh utama, berupaya dengan keras untuk memantaskan diri untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Penolakan yang ia terima dianggap sebagai lecutan untuk berusaha lebih baik. 

Tips bagi Scholarship Hunters

Novel ini tidak hanya mengajarkan akan sikap kerja keras dan keikhlasan semata, melainkan berisi secara tidak langsung tentang bagaimana seseorang jika ingin mendapatkan beasiswa. Pembaca dapat mengetahui syarat apa yang harus disiapkan sedari dini melalui kemasan cerita yang disajikan. 

Selain itu, ada beberapa informasi mengenai sponsor yang menyediakan beasiswa ke luar negeri. Ini menjadi penting bagi scholarship hunters untuk mendapatkan bayangan tentang beasiswa yang akan dituju. 

Kita semua tahu bahwa mendapatkan beasiswa itu tidak mudah dan tentunya sangat ketat. Butuh waktu untuk mempersiapkannya, konsisten dalam semangat meraih impian yang diinginkan dan tenaga untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan beasiswa tersebut. Sungguh sangat melelahkan!. Meskipun faktor luck juga berperan penting, tetapi usaha tetap menjadi hal yang utama. 

Melalui novel ini, setidaknya pembaca dapat belajar dari sudut pandang novel yang terinspirasi dari kisah penulisnya tentang proses untuk meraih impian: Sekolah di luar negeri.  
 
Demikian review sederhananya. Semoga yang sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri,  senantiasa dikaruniai kekuatan. Untuk mendapatkan kisah yang lebih lengkap, silakan membeli di toko buku terdekat. Selamat membaca!. 

Salam. 
 
Nasrulloh 


Komentar

Postingan Populer