Fly to Malaysia (bag. 2) #PergiKeKota


Hari ke-2 #day2


Pada hari kedua ini, saya diajak Mas Hakim keluar apartemen menuju ke tengah kota. Saat itu hari cukup cerah dan cenderung panas. Kami berjalan menuju ke halte Bus. Transportasi yang cukup memadai memungkinkan kita mendapatkan jaminan ketepatan waktu yang jelas. Sayangnya, saat itu kami belum mendapatkan Bus sama sekali. Jika ada, itu pun bus jurusan lain. 


Sesekali saya mengecek Handphone, melihat jam. Tidak hanya kami saja yang menunggu Bus itu. Di samping kami ada seorang Ibu paruh baya dengan membawa paying yang juga menunggu. Tidak terasa hampir 30 menit kami menunggu Bus yang tak kunjung datang. Akhirnya, kami putuskan untuk memesan Grab Car.Kalau naik Bus memang lebih murah, hanya RM 1. Sebaliknya, menggunakan taksi atau Grab car, kami hanya dikenakan biaya RM 7. Seketika mobil Grab kami datang, Ibu-ibu tadi nebeng ke stasiun LRT. Ibu tersebut yang menanggung  RM 4 dan kami bayar yang sisanya. 

Tujuan kami saat itu adalah stasiun LRT Taman Asia. Dinamakan ‘Taman Asia’ karena stasiun ini dekat dengan Taman tersebut. Sebuah taman yang di tengahnya terdapat danau dan di kelilingi pohon yang rindang. Sesampai di Stasiun, kami melanjutkan ke tujuan utama yakni stasiun Pasar Seni. Namun, kita harus transit terlebih dahulu di KL Sentral. Kemudian, kami pindah ke kereta Haluan Kelana. 

Pasar Seni
Pasar ini cukup terkenal bagi para pelancong domestic dan asing. Banyak sekali barang-barang yang diperjualbelikan disini mulai makanan ringan, kerajinan tangan, produk fashion, dan lain-lain. Sepanjang jalan di pasar ini, mayoritas pembelinya adalah warga asing, termasuk saya. Hahahahaa. Mumpung di pasar ini, saya membeli beberapa oleh-oleh. Tentunya mencari barang-barang yang murah meriah. Hahahaha. 

Setelah cukup mengelilingi pasar seni, kami beranjak menuju ke Supermarket untuk membeli cokelat pesanan teman saya di Bandung. Ada teman yang bilang bahwa ada cokelat terlezat di dunia di sini. Namun, saya belum mengecek kebenarannya pakah memang benar informasi tersebut. Di dalam Supermarket, banyak sekali warga Tamil yang memborong aneka cokelat yang dipajang di area Display. Sesekali juga mendengar WNI yang sedang berbelanja. Setelah cukup puas dengan Belanja cokelat, kami menuju ke masjid Jamek untuk melaksanakan salat dhuhur. 

Masjidnya unik dan terawat meski usianya cukup tua. Ornamen khas Melayu sangat mendominasi model arsitek bangunan ini. Di depan Masjid, terdapat sungai yang menurut saya cukup bersih. Di pinggiran sungai terdapat sejumlah pipa yang menyemprot ke arah sungai. Di sisinya juga terdapat kolam air yang sangat bersih dan jernih. Hal itu semua menambah keindahan area masjid. Beberapa pngunjung ­non-Muslim  diwajibkan mkai penutup kepala yang disediakan leh petugas/guide. Kami pun ak lupa mengabadikan momen ini dengan berpose dengan latar belakang Masjid yang indah ini. Hari itu, terika matahari cukup panas. Sesekali saya mengecek suhu udara saat itu. Almost 35 Celcius Degree. Setelah cukup puas dengan befoto, kami beranjak untuk makan siang. Saya pasrahkan semua ke teman saya tadi. 



Teman saya merekomendasikan teman makan yang sudah umm dikenal yakni KFC. Warung cepat saji asal negeri Paman Sam ini sangat lumayan bisa mengisi perut yang kosong. Setelah makan siang, kami belum ada rencana untuk pulang 

Selanjutnya, kami melanjutkan berkeliling di sekitar Masjid. Terdapat lapangan merdeka dan salah satu kantor kenegaraan pada saat Malaysia berdiri. Namun, bangunan tersebut menjadi kantor Kementerian Pariwisata Malaysia. Di tempat ini, kita bisa menemui dengan mudah turis asing yang mengabadikan momen di kawasan bersejarah ini. Di sisi lainnya, terdapat foto-foto beberapa Perdana Menteri yang pernah dan sedang memimpin Negara tersebut. Salah satunya adalah Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih beberapa waktu lupa, PM Mahathir Mohammad. 

Ketika beranjak pulang, kami melihat ada beberapa pemain music jalanan yang menghibur pada pejalan kaki. Jika dilihat dari perlengkapan yang dibawa, mereka sepertinya sudah profesional. Lagu yang dinyanyikan juga sangat menghibur, khas melayu. Di depan penyanyi, terdapat sebuah kotak dimana pengunjung dapat memberikan sejumlah uang seikhlasnya sambil menikmati lagu yang dinyanyikan. Bahkan pengunjung bisa request lagu. Sungguh wisata kota yang sangat menarik.  
  
Hari sudah mulai gelap, kami mampir terlebih dahulu ke KLCC. Ya, ke Twin Tower lagi. Tetapi melihat sejauh mana keunikan di malam hari. Saya merasa capai sekali, berjalan berkilo-kilo, mereun (Sunda: Mungkin). (kalau dihitung, hehe). Namun, semuanya terbayarkan ketika melihat air mancur yang diiringi music mulai beraksi. Voila!
 Sungguh wisata kota yang sangat menarik.
Keesokan harinya, kami berencana ke University Malaya, salah satu universitas terbaik di Malaysia.
 


Keesokan harinya, kami berencana ke University Malaya, salah satu universitas terbaik di Malaysia.
Bersambung

Komentar

Postingan Populer