Bakti sosial ke Desa Cimanggu
Beberapa angkot sudah menunggu di halaman Masjid Al Furqon. Salah satu teman saya berkali-kali berkirim pesan singkat Whatsapp.
Sejumlah Angkutan kota yang dipesan berjejer di halaman Masjid |
"Teman-teman, segera ke TKP ya".
Kira-kira seperti itulah pesan salah satu panitia. Mereka ingin memastikan bahwa seluruh peserta yang telah mendaftar segera berkumpul karena hari sudah mulai siang.
Bersama warga desa Cimanggu, Kab. Bandung Barat |
Pukul 07.30 pagi, mayoritas peserta baksos telah menunggu sambil duduk-duduj di sekitar halaman Masjid.
"Ayo gaes, kita masuk. Biar segera berangkat". Pintaku.
Di sisi lain, sejumlah panitia memastikan jumlah peserta yang sudah hadir dan yang belum. Akhirnya, pukul 07.45, kami berdoa bersama dan berangkat menuju TKP, desa Cimanggu, Kab. Bandung Barat.
●●●●●●●●●●●●●●
Sabtu, 27 Oktober 2018
Jalan menuju desa ini cukup menantang. Namun, Mamang sopir bisa menaklukkannya. Mobil angkot yang kami tumpangi berhasil sampai di desa tersebut.
Kami tinggal sementara di sebuah rumah yang sudah disiapkan oleh panitia.
Kegiatan awal kami adalah belajar bersama dengan adik-adik SDN Cimanggu. Kami bersama-sama bersuka cita belajar dan bermain di kelas masing-masing. Ada yang bernyanyi, belajar bahasa Inggris, bercerita dan bersorak-sorai dengan jargon-jargon semangat.
Acara tersebut hanya sekitar 2 jam. Setelah itu, kami menyiapkan acara sosialisasi lingkungan di salah satu ruangan SMP dekat rumah kami-tak jauh dari SD. Ruang kelas kami sulap sedemikian rupa agar mampu menampung sejumlah 70 an orang. Pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung Barat didatangkan oleh panitia untuk menyosialisasikan kebersihan lingkungan.
Meski sudah pukul 13.00, para warga belum ada yang datang. Akhirnya, acara molor sampai jam 13.45. Sejumlah anggota karang taruna dan Ibu-Ibu kader duduk di dalam ruangan. Mereka sepertinya antusias mengikuti acara ini.
"Mas, dari karang taruna ya?". Tanyaku.
"Iya". Jawabnya.
"Silakan, dinikmati hidangannya".
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak kepala desa dan dilanjutkan dengan acara inti, sosialisasi lingkungan. Warga diberi informasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan, pengelolaan sampah, dan ekonomi kreatif sampah. Salah satu warga bertanya mengenai keinginannya untuk mengelola Bank Sampah. Hal tersebut, kemudian, disambutboleh pihak desa. Pihak desa akan menfasilitasi pendanaan untuk membuka program ini.
Selepas acara tersebut, lomba-lomba dengan masyarakat juga diadakan. Bertempat di sebuah lapangan voli, kami mengadakan lomba-lomba, mulai dari makan krupuk, balap karung dan voli. Para warga cukup gembira dengan acara ini, termasuk anak-anak yang sangat antusias mengikuti sejumlah perlombaan.
Hujan ringan pun turun menemai acara kita. Tampak anak-anak dan Ibu-ibu masih bertahan mengikuti perlombaan yang semakin seru. Suara dukungan dari warga lain turut memeriahkan acara ini. Setelah usai, kami kembali ke rumah untuk melaksanakan shalat maghrib.
Hujan pun semakin deras...
Komentar